Semua rencana struktur akan dipaparkan secara jelas dan dibangun dengan bambu. Tanpa adanya penggunaan beton maupun bata, dan sama sekali tidak menggali dan merusak tanah. Struktur akan dibangun di atas tiang. Kami berupaya meniadakan penebangan pohon.
Setelah berkonsultasi dengan Emerhub (perusahaan jasa untuk memasuki pasar), kami memutuskan untuk memulai kerja sama dengan PT PMA di Sektor Villa. Sektor ini 100% terbuka untuk investasi asing dan memungkinkan kami untuk mendapatkan KITAS dan izin kerja untuk setiap orang asing di dewan. Ini tidak mungkin dilakukan di PT lokal namun memerlukan rencana investasi minimal Rp 10 Miliar.
Emerhub akan mengelola semua lisensi dan izin kecuali izin lokal. Untuk izin lokal Devie Akulain dari Nemberala (yang memiliki banyak pengalaman) akan bertanggung jawab.
Tahap ini merupakan pembangunan beberapa bangunan pertama yang menggabungkan paviliun bambu terbuka besar dengan sebuah resepsi, ruang kelas, tempat makan yang terlindung, satu bungalo dan beberapa yurt (semi permanen).
Bangunan pertama akan berada di bagian timur Pulau Lemaina, yang terlindung dari angin dan ombak.
Struktur utama terletak di pantai selatan dekat dengan laut. Ada pemandangan indah ke arah Papela dan di sisi lain ke teluk pulau. Di lantai dasar, terdapat area pintu masuk dan informasi. Sekolah dan apartemen berlokasi diperkirakan 1,5 m lebih tinggi. Area ruang makan terletak di bebatuan dengan permukaan tanah yang sangat beragam.
Menurut pendapat kami, cara terbaik untuk memvisualisasikan bangunan bambu adalah dengan membuat model dengan stik bambu. Model dibuat dalam skala 1:50, sehingga dimungkinkan untuk mengukur setiap jarak dalam model. Ini juga sangat praktis ketika membuat perhitungan massa, teknik struktural dan di lokasi konstruksi
Lantai dasar
Tujuannya adalah untuk membangun tempat yang luar biasa untuk berlibur. Lantai dasar terdiri dari area informasi, area bermain, teras, bar, ruang makan dan drinking lounge, kolam renang 3 tingkat, resepsi, ruang kelas dan dua apartemen dengan total luas 500 m2. Struktur yang terbuka dibangun 100% dengan menggunakan bambu, dan kolam renang dengan batu alam.
Di lantai dua kami merencanakan kantor dan area makan dan area relaksasi lainnya. Luasnya 150 m2. Lantai ketiga berisi kamar kecil dengan luas 22 m2 dengan tempat tidur ganda dan pemandangan menakjubkan
Yurt
Tenda kecil yang disebut Yurt akan berfungsi sebagai tempat untuk beristirahat. Tenda ini tak memakan banyak biaya serta sangat efisien. Oleh karena itu, kami akan menambah jumlah Tenda selama masa konstruksi untuk menampung pekerja, penduduk setempat dan para direktur. Kami berencana untuk terus menggunakannya karena bersifat sederhana untuk wisatawan yang ingin penginapan ekonomis, terutama untuk tiga tahun pertama, ketika akses perumahan masih terbatas. Tenda ini juga akan membantu kami dalam keadaan dibutuhkan lebih banyak kamar daripada yang tersedia di bangunan utama, terutama selama tahun-tahun pertama.
Kami ingin membangun bangunan hanya dari bambu saja. Karena bambu merupakan salah satu material bangunan yang paling awet serta ramah lingkungan. Wisatawan selalu tertarik ketika melihat Vila bambu besar.
Emmanuel dan Dario menyelesaikan kursus bambu intensif selama 11 hari di Bali, di mana mereka belajar dari perancang bambu, arsitek, insinyur dan pengrajin bambu yang paling berpengalaman, pendiri Green School, Green Village, Kul-Kul Farm dan Indo Bamboo.
Selama periode kursus ini, mereka membangun hubungan yang erat, dan beberapa dari mereka menyatakan untuk mendukung proyek ini. Arief, CEO Indo Bamboo di Flores akan memasok Bambu dengan kualitas tinggi. Kami juga meminta bantuan dalam hal kontraktor untuk pekerjaan dan pembangunan dari IBUKU, perusahaan konstruksi bambu terkemuka di Indonesia
Untuk atap kita akan menggunakan “alang-alang” dari Rote karena terdapat cukup pasokan lokal.
Kawasan Mulut Seribu yang ada di Indonesia, dengan pesona alam yang dimilikinya, laguna yang menawan dan letaknya yang dekat dengan lautan, menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Dunia. Keramahan dari penduduk lokal juga ikut menyempurnakan dan menjadi daya tarik yang dimiliki oleh kawasan ini. Demi menciptakan wisata alamyang ramah lingkungan, yang merupakan keinginan dari penduduk lokal setempat untuk membangun kawasan yang berkelanjutan serta cinta dan hubungan relasi yang kuat antara calon investor dengan warga asli pulau Rote yang menjadi alasan lahirnya Proyek Lemaina.